Blog

untung99.club: Sambil Menangis Syarah Pelapor Mario Teguh Saya Menyesal Angkat Teleponnya


Untung99 menawarkan beragam permainan yang menarik, termasuk slot online, poker, roulette, blackjack, dan taruhan olahraga langsung. Dengan koleksi permainan yang lengkap dan terus diperbarui, pemain memiliki banyak pilihan untuk menjaga kegembiraan mereka. Selain itu, Untung99 juga menyediakan bonus dan promosi menarik yang meningkatkan peluang kemenangan dan memberikan nilai tambah kepada pemain.

Berikut adalah artikel atau berita tentang Harian untung99.club dengan judul untung99.club: Sambil Menangis Syarah Pelapor Mario Teguh Saya Menyesal Angkat Teleponnya yang telah tayang di untung99.club terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di koresponden@untung99.club, Terimakasih.

JawaPos.com – Syarah, istri dari Sunyoto Indra Prayitno, pelapor motivator senior Mario Teguh, menjadi bintang tamu dalam podcast Deddy Corbuzier. Sambil menangis, dia mengaku menyesal telah menerima telepon dari Linna Susanto atau Linna Teguh.

“Saya menyesal saja Om mengangkat teleponnya,” ujar Syarah saat berbincang dengan Deddy Corbuzier.

Dia menyesal menerima telepon Linna karena dari obrolan itu segalanya bermula. Dia mengaku menjadi korban dugaan penipuan dilakukan oleh Mario Teguh.

“Aku merasa bersalah sama suamiku, aku berusaha menahan untuk nggak nangis, tapi kalau Mas Deddy suruh ceritain ini aku nggak kuat,” paparnya.

Dia mengaku benci sekali ketika mengingat tanggal 13 Agustus. Pada tanggal tersebut, dia dihubungi oleh Linna Teguh dan diajak untuk ketemu. Menurut Syarah, Linna memaksa untuk bertemu dirinya.

Linna tahu dirinya memiliki usaha dan punya uang mengingat sempat bergabung dalam robot trading yang sempat dipromosikan Mario Teguh. Di robot trading ini, Syarah dan suami menginvestasikan uang sekitar Rp 1 miliar.

“Tanggal 13 dia ngajakin aku ketemu. Dia maksa buat ketemu. Aku memang mau ke Jakarta tapi kayaknya nggak sempat. ‘Nggak apa-apa kok aku rumahnya dekat disitu:,” tutur Syarah menirukan perkataan Linna.

Menurut Syarah, akhirnya dia dan pihak Mario Teguh pun bertemu di sebuah hotel. Tanpa diminta, tiba-tiba dipresentasikan tentang cara membesarkan bisnis kecantikan milik Syarah dan suami.

“Bapak motivator itu menulis di satu papan, cara membesarkan networking Kanemochi. Papan sudah ada, spidol sudah ada. Padahal tempatnya itu di hotel untuk areah tamu umum. Entah gimana caranya disitu ada papan tulis,” katanya.

Setelah kedua belah pihak saling berkomunikasi, akhirnya keduanya mencapai kesepakatan untuk bekerja sama membesarkan bisnis kecantikan milik Syarah dan suami. 

Menurut Syarah, pihak Mario Teguh menjanjikan akan dapat membesarkan bisnisnya lewat jaringan yang dimilikinya. Yaitu dengan membuka banyak cabang dengan skema bisnis franchise mengandalkan jaringannya.
Sayangnya setelah sekitar beberapa bulan bekerja sama, Syarah dan suami tidak melihat apa yang dijanjikan oleh pihak Mario Teguh terealisasi. Dari sini kemudian muncul permasalahan hingga berujung saling menempuh upaya hukum.

Secara terpisah, Linna Teguh mengatakan bukan dirinya yang mengejar-ngejar Syarah dan suaminya untuk bekerja sama. Justru Syarah lah yang mengejar-ngejar meminta bekerja sama setelah sempat berkenalan di bandara dan sempat foto bareng.

Menurut Linna, awalnya pihaknya menolak untuk bekerja sama dengan pihak Syarah dan suami mengingat Mario Teguh sudah pensiun tidak lagi terlibat dalam aktivitas bisnis.

“Saya bilang mohon maaf Pak Mario sudah pensiun dengan hal itu. Dia tetap mendesak tanggal 15 (ketemu). Belum juga saya pulang, di WA lagi saya. ‘Ibu saya boleh ketemu sekali lagi sama ibu saja, nggak usah sama bapak nggak apa-apa’,” katanya.

“Saya bilang, ‘mohon maaf saya ada di Bandung sampai tanggal 19. Gak apa- apa ibu kami ke Bandung. Pilih Kamis atau Sabtu ? Dia pilih Kamis dan dia datang ke Bandung pada 18 Agustus. Dia memohon,” kata Linna.

Linna menegaskan kerja sama dirinya dengan Syarah dan suami hanya memberikan konsultasi secara penuh dan pendampingan. Bukan sebagai brand ambassador atau terlibat dalam penjualan produk. Pernyataannya tersebut dapat dibuktikan dalam MOU yang ditanda tangani bersama.